Dakwah Diplomasi Rasulullah kepada Kabilah Arab di Musim Haji
Usaha Rasulullah dalam dakwah untuk menyebarkan Islam tidak hanya berhenti kepada masyarakat lokal Mekkah saja.
Rasulullah melakukan upaya diplomasi dalam rangka dakwah kepada kabilah-kabilah Arab yang sedang menunaikan haji di kota Mekkah.
Dakwah diplomasi Rasulullah ini dilakukan dengan cara mendatangi satu persatu tiap kabilah Arab yang sedang berhaji.
Berikut adalah beberapa kabilah Arab yang didatangi Rasulullah untuk diajak kepada agama Allah.
Dakwah Diplomasi Rasulullah kepada Kindah
Kabilah Kindah memiliki pemimpin yang bernama Malih.
Rasulullah datang ke kabilah ini dan menemui Malih dengan mengajak kepada agama Allah.
Malih tidak merespon sama sekali permintaan Rasulullah.
Dakwah Diplomasi Rasululah kepada Bani Abdullah dari Bani Kalb
Rasulullah datang ke kabilah Bani Kalb di pemukiman mereka, tepatnya di kabilah Abdulullah.
Ajakan yang sama Rasulullah tawarkan kepada mereka, namun mereka tidak menerima.
Mereka berkata kepada Rasulullah "Hai Bani si Fulan, sesungguhnya Allah telah memberi nama yang baik untuk nenek moyang kalian".
Dakwah Diplomasi Rasulullah kepada Bani Hanifah
Rasulullah mendatangi kabilah Bani Hanifah di pemukiman mereka dengan ajakan yang sama, yaitu untuk memeluk agama Allah dan menawarkan diri kepada mereka.
Respon dari kabilah ini merupakan respon terbutuk yang diterima Rasulullah.
Ibnu Ishaq berkata bahwa dari sebagian sahabatnya menyampaikan dari Abdullah bin Ka'ab bin Malik bahwa tidak ada orang Arab yang tanggapannya lebih buruk daripada Bani Hanifah.
Dakwah Diplomasi Rasulullah kepada Bani Amir bin Sha'sha'ah
Pertemuan Rasulullah dengan Bani Amir mendapatkan penolakan sengit dari seseorang diantara mereka, yaitu Biharah bin Firas.
Biharah bin Firas menanyakan beberapa pertanyaan pesimistis kepada Rasulullah yang pada akhirnya berujung pada penolakan tawaran Rasulullah.
Menariknya, setelah Bani Amir kembali kepada negerinya dan menemui orangtua mereka dan menceritakan kejadian selama haji.
Salah satunya cerita ketika Rasulullah mendatangi mereka untuk mengajak kepada agama Allah.
Mereka bercerita, "seseorang pemuda Quraisy tepatnya dari Bani Abdul Muthalib datang kepada kami, ia mengaku sebagai nabi dan mengajak kita melindunginya, berpihak kepadanya dan memboyongnya ke negeri kita."
Orangtua tersebut meletakkan kedua tangannya di atas kepalanya, dan berkata, "Hai Bani Amir, apakah dia masih bisa dicari? Aaakah kalian bisa mengambil apa yang telah hilang dari kalian? Demi Zat yang jiwa si Fulan berada di Tangan-Nya, sesungguhnya anak keturunan Ismail tidak pernah sekalipun mengada-ngada dalam ucapannya, Ucapannya benar, mana kecerdasan kalian yang tadinya kalian miliki?".
Dakwah Diplomasi Rasulullah kepada Suwaid bin Shamit
Suwaid bin Shamit adalah seseorang yang juga dikenal dengan Al-Kamil.
Gelar tersebut dinisbatkan kepadanya karena kesabaran, kemuliaan dan nasabnya.
Saat itu, Suwaid bin Shamit datang ke Mekkah untuk melakukan haji.
Mendengar kedatangannya, Rasulullah kemudian menemuinya untuk mengajak kepada agama Allah.
Suwaid bin Shamit kala itu membawa lembaran mulia Luqman dan ia tunjukkan kepada Rasulullah.
Kemudian, Rasulullah membacakan Alquran kepada Suwaid bin Shamit dan mengajak kepada Islam.
Suwaid bin Shamit tidak membantah dan kemudian pulang ke Madinah untuk bertemu dengan kaumnya.
Tak lama setelah itu, Suwaid bin Shamit dibunuh oleh Al-Khazraj, menurut kesaksian kaumnya, Suwaid bin Shamit dibunuh dalam keadaan muslim.
Demikianlah kisah upaya dakwah diplomasi oleh Rasulullah dalam rangka menyebarkan agama Allah.
Dalam Sirah Nabawiyah Ibnu Hisyam tertulis bahwa Ibnu Ishaq berkata "itulah yang dilakukan Rasulullah, jika manusia berkumpul untuk melakukan ibadah haji, ia mendatangi mereka".
Rasulullah mengajak kabilah-kabilah kepada agama Allah dan Islam, ia menawarkan diri kepada mereka petunjuk dan rahmat yang ia bawa dari Allah.
"Jika Rasulullah mendengar kedatangan orang-orang Arab yang terhormat ke Mekkah, ia segera menemui mereka dan mengajak kepada agama Allah dan menawarkan apa yang beliau miliki kepada mereka", kata Ibnu Ishaq.
Sedikit catatan, selain beberapa penolakan, dakwah diplomasi Rasulullah ini juga mendapat gangguan dari Abu Lahab.
Saat Rasulullah menemui kabilah-kabilah dan menyampaikan maksudnya, Abu Lahab dari belakang mengatakan bahwa ajakan tersebut sesat dan mengajak kabilah tersebut untuk tidak mendengarkan ucapat Rasulullah.
Post a Comment for "Dakwah Diplomasi Rasulullah kepada Kabilah Arab di Musim Haji"
Post a Comment
Add your comment