Nasib Laksamana Maeda Setelah Kemerdekaan Indonesia
Laksamana Maeda merupakan perwira tinggi Angkatan Laut Jepang yang mendukung kemerdekaan Indonesia.
Meski berasal dari Jepang, pria yang memiliki nama lengkap Laksamana Muda Tadashi Maeda ini tak segan mengizinkan rumahnya untuk dijadikan tempat perumusan teks proklamasi.
Karena kebaikannya itulah, Laksamana Maeda terkenang harum dalam catatan sejarah kemerdekaan bangsa Indonesia.
Sekilas Tentang Laksamana Maeda
Nama Lengkapnya adalah Tadashi Maeda. Ia dilahirkan pada 3 Maret 1898 di Kagoshima, Jepang.
Laksamana Maeda lahir di tengah keluarga kelas samurai, ia memantapkan studinya dengan mengambil spesialisasi navigasi di Akademi Angkatan Laut Jepang.
Tahun 1930, ia berhasil mendapatkan pangkat letnan satu dan sepuluh tahun kemudian ia menjadi atase (pegawai) Angkatan Laut.
Pada Oktober 1940, ia diperintahkan berlayar ke Indonesia untuk menegosiasikan perjanjian dagang jual beli minyak antara Indonesia dengan Jepang.
Di samping itu, ia juga mendapat tugas lain yaitu untuk membangun jaringan mata-mata pemerintah Jepang di Indonesia.
Tugas ini justru mengantarkan Laksamana Maeda dekat dengan tokoh-tokoh nasional Indonesia
Peran Laksamana Maeda dalam Mendukung Kemerdekaan RI
Tahun 1942, ketika Jepang menyerang Kolonial Belanda di Indonesia, Laksamana Maeda kembali ditugaskan mengatur operasi-operasi Angkatan Laut Jepang di Papua.
Pasca kekalahan Kolonial Belanda, Laksamana Maeda dipindah tugaskan ke Batavia (sekarang Jakarta).
Di Batavia, Laksamana Maeda bertugas menjadi penghubung Angkatan Laut dan Angkatan Darat Pemerintah Jepang.
Saat bertugas sebagai penghubung Angkatan Laut dan Angkatan Darat, Laksamana Maeda dikenal dekat dengan tokoh-tokoh nasional, salah satunya ialah Ahmad Soebardjo.
Selain itu, Laksamana Maeda juga memiliki kepedulian khusus terhadap perjuangan bangsa Indonesia dalam meraih kemerdekaannya.
Oleh karena itu, Laksamana Meida berkenan membantu persiapan kemerdekaan Indonesia dengan mengizinkan rumahnya untuk dijadikan tempat perumusan naskah proklamasi kemerdekaan Indonesia.
Hal ini sangat menguntungkan bangsa Indonesia, lantaran rumah Laksamana Maeda merupakan wilayah dinas Angkatan Laut Jepang yang tidak sembarang orang bisa masuk, sehingga aman dari gangguan Angkatan Darat ataupun Kempetai (Polisi Militer)
Tak hanya itu saja, Laksamana Maeda juga menjamin perumusan naskah proklamasi kemerdekaan Indonesia berjalan dengan lancar tanpa gangguan.
Karena itu, Laksamana Maeda menyiapkan pasukan penjaga di dalam rumahnya supaya kondisi terjamin aman.
Penangkapan Laksamana Maeda
Pasca Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, Laksamana Maeda dan stafnya, Shigetada Nishijima, ditangkap oleh tentara Sekutu dan ditahan hingga tahun 1947.
Laksamana Maeda dianggap sebagai penghianat karena mendukung kemerdekaan Indonesia sebagai negeri jajahan Jepang.
Akibatnya, Laksamana Maeda harus menerima hukuman atas tindakannya.
Tidak hanya hukuman kurungan saja, melainkan ia juga diadili di Mahkamah Militer.
Tatkala di persidangan, Laksamana Maeda dinyatakan tidak bersalah dan akhirnya dibebaskan dari hukuman kurungan.
Namun, insiden ini menjadi titik akhir dari karir militernya.
Pasca dinyatakan bebas, Laksamana Maeda memutuskan mundur dari dunia militer dan politik.
Ia memilih menjalani hidup sebagai warga negara biasa.
Post a Comment for "Nasib Laksamana Maeda Setelah Kemerdekaan Indonesia"
Post a Comment
Add your comment