Korelasi Kesenian Karawitan dengan Islam

korelasi kesenian karawitan dengan islam
Penampilan Kesenian Karawitan oleh Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
Gambar: Sumber dokumen pribadi

Kesenian Karawitan 

Hasil pemikiran, cipta, rasa, dan karsa manusia merupakan kebudayaan yang berkembang pada masyarakat. Pikiran dan perbuatan yang dilakukan oleh manusia secara terus menerus pada akhirnya menjadi sebuah tradisi. Sejalan dengan adanya penyebaran agama, tradisi yang ada pada masyarakat dipengaruhi oleh ajaran agama yang berkembang. Kesenian bersifat universal yang artinya dapat diterima oleh masyarakat yang memiliki latar belakang budaya yang berbeda-beda. Kesenian sebagai salah satu unsur kebudayaan merupakan ungkapan kreatifias manusia yang memiliki nilai keluhuran dan keindahan.

Kebudayaan merupakan seluruh gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia dalam kehidupan sehari-hari yang berada dalam kehidupan masyarakat dan dijadikan kebiasaan diri manusia. Gamelan Jawa merupakan seperangkat instrumen sebagai pernyataan musikal yang sering disebut dengan istilah Karawitan. Karawitan berasal dari bahasa Jawa rawit yang berarti rumit, berbelit-belit, tetapi rawit juga berarti halus, cantik, berliku-liku, enak. Kata karawitan dipakai untuk mengacu kepada musik gamelan, musik Indonesia yang bersifat nada non diatonis (dalam laras slendro dan pelog) garapan menggunakan sistem notasi, warna suara, ritme, memiliki fungsi, pathet dan aturan garap dalam bentuk sajian instrumentalia, vokalia dan campuran yang enak didengar.

Karawitan adalah seni suara daerah baik vokal atau instrumental yang mempunyai klarifikasi dan perkembangan dari daerahnya itu sendiri. Kebudayaan adiluhung berarti kebudayaan luhur yang diciptakan untuk mencapai tujuan yang luhur. Pada saat orang Jawa mengajarkan pengetahuan, pranata adat, norma-norma, atau nilai-nilai Jawa kepada generasi selanjutnya tentu mereka wajib melestarikan kebudayaan Jawa yang adiluhung tersebut agar tidak hilang. Keberadaan budaya adiluhung merupakan warisan secara turun-temurun dan selayaknya dihayati dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Dewasa ini kebudayaan daerah yang telah dimiliki hampir punah karena dampak dari globalisasi. Kesenian tradisional Jawa sudah tidak banyak lagi peminatnya. Anak-anak lebih suka budaya modern yang terjadi saat ini. Kemajuan zaman yang menjadikan perubahan kehidupan lebih modern dan menjadikan lunturnya kebudayaan lokal untuk diminati anak-anak. Berbeda dengan warga negara asing justru menyenangi kesenian yang ada di Indonesia.

Berbicara tentang kebudayaan salah satunya adalah kesenian perlu menggunakan sikap kritis. Produk-produk kesenian merupakan awal mulanya sarana dakwah. Akulturasi melahirkan produk budaya yang memperlancar Islamisasi di Indonesia. Contohnya yaitu pada kesenian tradisional Jawa. Kesenian tersebut meliputi wayang, gamelan, tari, dan sebagainya pada hakikatnya merupakan media yang diminati masyarakat sehingga dapat digunakan untuk menyampaikan misi, sebagaimana yang dilakukan oleh para wali terdahulu.

Nilai-nilai Islam yang terkandung dalam kesenian Karawitan

 

1. Nilai akidah


Nilai akidah merupakan salah satu nilai-nilai pendidikan Islam yang dapat ditemukan pada saat menyanyikan lagu sholawatan serta mengisi pertunjukkan kesenian karawitan di hari-hari besar Islam sebagai bentuk kecintaan umat kepada Allah SWT. Dengan cara seperti inilah diajarkan dan dilatih sejak dini agar memiliki keimanan yang tinggi dengan mempercayai dalam hati, diucapkan dengan lisan serta diamalkan dengan perbuatan bahwa Allah adalah Tuhan satu-satunya dan sudah menjadi kewajiban kita untuk selalu mensyukuri segala nikmat-Nya sehingga akan bermanfaat dalam kehidupan di dunia dan di akherat.


Nilai akidah dalam kesenian karawitan juga dapat ditemukan pada lirik lagu sluku-sluku bathok dan padhang bulan yang memiliki makna agar kita senantiasa mengingat Allah dan selalu mengimani-Nya. Sedangkan dari ricikan gamelan, suling memiliki makna agar manusia senantiasa menahan hawa nafsunya sehingga akan selalu ingat kepada Allah.


2. Nilai Ibadah


Nilai ibadah yang merupakan salah satu nilai pendidikan Islam di kegiatan silaturahmi antara masyarakat yang satu dengan yang lainnya agar terjalin ukhuwah Islamiyah diantara mereka. Lalu pada saat pemateri menularkan ilmunya kepada anak-anak agar anak-anak menjadi generasi muda yang unggul. Nilai ibadah lainnya yang penulis temukan yaitu ketika anak-anak menyisihkan uang mereka untuk iuran  karena anak-anak tersebut menganggap iuran tersebut sebagai amalan sedekah. Serta kegiatan shalat ashar berjamaah yang dilakukan anak-anak sebelum kegiatan pelatihan karawitan dimulai.


Nilai ibadah dalam kesenian karawitan juga dapat ditemukan pada lirik lagu sluku-sluku bathok yang di dalamnya terkandung makna agar manusia selalu mencari nafkah dengan cara yang halal dan pada lirik lagu padhang bulan yang memiliki makna agar manusia senantiasa melihat kekuasaan Allah karna Allah telah menciptakan malam dan siang agar manusia bekerja di siang hari dan beribadah di malam hari. Sedangkan dari ricikan gamelan, kendhang memiliki makna agar manusia memiliki pikiran dan hati yang jernih sehingga selalu melaksanakan segala perintah allah dan menjauhi segala larangan Allah.


3. Nilai Akhlak


Nilai akhlak merupakan salah satu nilai pendidikan Islam di kegiatan pelatihan karawitan dengan sabar pemateri menularkan ilmunya kepada anak-anak. Lalu ketika anak-anak mencium tangan pelatih ketika kegiatan selesai, itu sangat menunjukkan bahwa mereka sangat menghormati orang dewasa. Serta ketika anak-anak jalan di depan pelatih mereka membungkukkan badannya dan ketika anak-anak berbicara dengan pelatih menggunakan bahasa Jawa (krama alus). Kegiatan tersebut menunjukkan nilai akhlak yaitu bersikap sopan terhadap siapapun.


Nilai akhlak dalam kesenian karawitan juga dapat ditemukan pada lirik lagu sluku-sluku bathok agar manusia selalu memiliki rasa tanggung jawab atas harta yang dimiliki semasa hidupnya dan pada lirik lagu cublak-cublak suweng agar manusia selalu bersikap jujur dalam bertingkah laku dan jujur dalam pekerjaan. Sedangkan dari ricikan gamelan, rebab memiliki makna agar manusia selalu bersikap baik kepada yang lainnya dan menjunjung tinggi ukhuwah Islamiyyah.


Oleh: Adib Abbiya Qowiyyudin (Mahasiswa Magister Sejarah dan Peradaban Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta)


Post a Comment for "Korelasi Kesenian Karawitan dengan Islam "